Jika saja kedamaian bisa dibeli dengan uang, semua orang kaya mau membelinya. Sayangnya, kedamaian tidak bisa dibeli dengan uang, kedamaian hanya bisa ditemukan dengan menggali ke dalam.
Rahim Berkecukupan
Serupa bayi yang mau lahir, rahim dari mana bayi kedamaian akan lahir bernama berkecukupan. Sulit membayangkan ada kedamaian mendalam tanpa rasa berkecukupan. Tidak saja rasa berkecukupan dari uang dan pujian, juga berkecukupan dari pengetahuan dan pencapaian spiritual.
Soal uang dan pujian menimbulkan sengsara sudah sering kita dengar. Tapi di jalan spiritual mendalam, pencarian pengetahuan yg teramat berlebihan, keinginan untuk mencapai ini dan itu (termasuk pencerahan) sudah menjadi sumber penderitaan yang juga dalam. Sebagaimana diketahui oleh banyak penekun spiritual, bahkan di dunia spiritual pun ada lautan ketidakpuasan.
Belajar dari sini, tidak ada pilihan lain terkecuali mendidik diri dengan rasa berkecukupan secara mendalam. Barat adalah Guru yang baik. Di sana materi dikejar kencang sekali, di sana juga pencerahan dikejar keras sekali, hasilnya bisa dilihat dari indeks kebahagiaan mereka. Pelajarannya sederhana, kedamaian bukan sesuatu yang mesti dikejar. Kedamaian adalah buah dari rasa berkecukupan yang mendalam.
Perawat Bernama Kebersatuan
Setelah bayi kedamaian lahir, ia memerlukan perawatan. Dan sebagaimana kerap diungkapkan dalam banyak sesi meditasi, penderitaan (suffering) adalah rasa sakit (pain) dikalikan dengan penolakan (resistance). Sehingga modal terbesar dalam merawat bayi kedamaian adalah dengan mengecilkan penolakan. Semakin kecil penolakannya, semakin kecil penderitaannya.
Di jalan spiritual mendalam ada transformasi besar dari angka dua ke angka satu, kemudian berujung pada angka nol. Awalnya manusia berada di angka dua (penyembah dan yg disembah, saya dan Anda, kami dan kamu, teman dan lawan). Pertumbuhan spiritual (dengan jalan bakti, meditasi, doa, dll) kemudian membuat angka dua cair menjadi angka satu. Cirinya sederhana, ada penderitaan kita dalam penderitaan orang lain, ada kebahagiaan kita dalam kebahagiaan orang lain.
Inilah pengalaman kebersatuan, ia perawat terbaik bagi bayi kedamaian yang baru saja lahir. Di jalan meditasi kerap terdengar, kedamaian adalah langkah, langkah adalah kedamaian. Bagi yang sudah menyatu mengerti, saat kita makan kita hanya makan. Tatkala kita menyapu kita hanya menyapu. Bahkan ada yang memiliki ungkapan indah: “mencuci piring hanya untuk mencuci piring”. Dengan cara ini, bayi kedamaian tumbuh sehat dalam dekapan perawat bernama kebersatuan.
Kupu-Kupu Kedamaian
Suatu hari tatkala kesedihan menggoda demikian dalamnya, pernah ditanyakan ke Guru di dalam, kenapa ada kesedihan? Tidak lama kemudian seekor kupu-kupu indah hinggap di tangan. Pesannya sederhana, batin menderita seperti kodok yang lompat sana lompat sini dan tidak menemukan madu kedamaian. Kupu-kupu tidak perlu lompat sana-sini, ia langsung terbang ke titik pusatnya bunga. Di sana ia menemukan madu kedamaian.
Ini mirip dengan warisan ahli mitologi Joseph Campbell: “there’s center of quietness within, if you lose that center you begin to fall”. Ada titik pusat keheningan dan kedamaian di dalam. Siapa saja yang istirahat sempurna di titik pusat ini, ia tidak saja menemukan kedamaian, ia adalah kedamaian itu sendiri.
Inilah bayi kedamaian yang sudah dirawat rapi oleh perawat kebersatuan, kemudian bertumbuh menjadi kupu-kupu indah. Jiwa seperti ini serupa kupu-kupu. Ia terbang ke sana ke mari mewakili keindahan kedamaian. Kalau pun ia harus hinggap, ia tahu di mana madu kedamaian berada. Selamat datang di rumah jiwa-jiwa yang indah.