
Suatu hari, seorang tenaga marketing di bidang keuangan mengeluh dengan putus asa. "Seumur hidup saya akan merasa bersalah karena telah menyebabkan nasabah rugi besar. Apalagi jika sampai ada yang meninggal karena itu. Aduh rasanya saya mau mati saja," katanya. Perusahaan tempatnya bekerja ternyata tidak mampu mengembalikan uang nasabah, sesuai perjanjian. Bukan hanya bunga yang tidak dibayar, bahkan pokoknya pun telah menyusut hingga 20 persen karena situasi market yang bergejolak turun. Hampir setiap kali bicara di telepon, dia menangis ketakutan dikejar rasa bersalah dan memikirkan para nasabah yang pasti membencinya. "Kali ini, habislah saya....