Teman-teman yang luar biasa,
Success is my right! Salam sukses luar biasa!
Anda tahu orang indonesia sebar duit hingga ratusan juta? Dialah Tung Desem Waringin. Baca profile Tung Desem Waringin disini.
Motivator Mario Teguh mengukuhkan rekor dunia fan Facebooknya yang beranggotakan lebih dari satu juta orang. Pencapaian ini tidak hanya menjadi rekor di Indonesia, melainkan juga merupakan rekor dunia untuk motivator dengan penggemar terbanyak.
the spirit with most inspiring human's stories, masuk dalam museum rekor-Dunia Indonesia 2010, Acara televisi Paling Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan..
Website multimedia sharing berbasis php, menggunakan engine phpmotion
Hampir setiap kali bicara di telepon, dia menangis ketakutan dikejar rasa bersalah dan memikirkan para nasabah yang pasti membencinya. "Kali ini, habislah saya. Mangkok nasi saya sudah terbalik. Saya trauma mau mencari kerja lagi. Pikiran saya kacau. Kalau ada apa-apa dengan nasabah gara-gara uangnya di sini nggak balik, matilah saya. Huhuhu... Bagaimana ya, Pak? Saya yang bujuk nasabah untuk investasi di sini, tapi sungguh Pak, saya tidak tahu kalau menejemennya amburadul seperti ini. Saya tidak pernah berniat mencelakai siapapun, tapi hari ini, huhuhu... justru orang-orang yang percaya kepada saya yang saya celakai."
Sambil bercanda, si penerima keluhan menjawab, "Lho, jangan mati dulu dong. Kalau kamu orang yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab, justru harus tetap hidup dan menghadapi masalah ini. Tunjukkan bahwa kamu tidak akan lari dan akan membantu menyelesaikannya hingga beres. Jika kamu sudah maksimal membantu, tetapi nasabah tetap tidak puas (karena rugi besar), itu risiko yang harus kamu tanggung. Nggak perlu marah-marah sendiri. Nasabah mau marah dan benci, itu adalah hak mereka. Siapa pun yang dirugikan sebesar itu, boleh marah kok, sangat manusiawi."
Teman-teman yang luar biasa,
Saat kondisi sulit menghadang kita, tidak perlu ditanggapi dengan sikap pesimis dan terbeban. Perlu kita yakini dan kita sadari bahwa di setiap kesulitan yang mampu kita atasi, maka bersamaan itu pula akan muncul kesempatan baru yang memungkinkan kita melanjutkan dan memperjuangkan usaha kita hingga mencapai kesuksesan.
Tetapi di dalam kenyataannya yang sering terjadi, pada saat kita dihadapkan pada kesulitan, rintangan, kesalahan dan problem yang bermunculan, fighting spirit kita menjadi turun, rapuh, dan mudah menyerah; semuanya terasa begitu berat dan membebani mental, bahkan tidak jarang membuat kita merasa gagal, frustasi, depresi, putus asa, menganggap ini semua merupakan suratan nasib yang memang harus kita alami.
Jangankan cuma kesulitan yang menghadang, sekalipun kita mengalami kegagalan, ingat setiap kegagalan pasti punya nilai pendidikan tersendiri, seperti kata bijak Mandarin : , kegagalan adalah ibu kandung dari kesuksesan.
Kita perlu menyadari bahwa kesulitan, kegagalan adalah bagian dari dinamika kehidupan kita. Setiap kegagalan pasti akan membawa hikmah yang setimpal. Kesuksesan sejati adalah kristalisasi dari berbagai macam kesulitan dan kegagalan yang mampu kita atasi.
Untuk itu kita dituntut mempunyai "Keuletan Extra". Keuletan yang berarti : tidak sekadar sabar, bertahan, apatis, pasif, pasrah, tetapi "Keuletan" yang di dalamnya mengandung sikap antusias, proaktif, gigih, tegar, berani untuk beraksi terus menerus.
Jika sikap mental "Keuletan" di atas dapat dipraktekan di setiap tantangan yang muncul, sampai menjadi kebiasaan di kehidupan kita, maka kita akan sadar bahwa hanya melalui Kelemahan, Kesulitan, Kesalahan bahkan kegagalan, barulah kita mempunyai kesempatan untuk mematangkan mental dan menjadi dewasa melalui BELAJAR DALAM ARTI YANG SEBENARNYA.
Pembaca yang budiman,
Apa yang dapat disimak dari peristiwa ini ? Tak seorangpun yang benar-benar bisa menjadi Superman. Semua manusia ternyata saling membutuhkan. Sebuah kekuatan dan kehebatan terletak dari kerjasama dan sinergi yang harmonis.
Memang benar ada orang yang memiliki banyak talenta dan sanggup mengerjakan berbagai pekerjaan sekaligus ( multi tasking). Namun ia tetap membutuhkan orang lain. Untuk sementara ia kelihatan unggul, tapi sesungguhnya ia tak akan mampu bersaing menghadapi kekuatan sebuah tim.
Di tengah era globalisasi, spesialisasi sangat diperlukan.
1. Spesifik.
Analogi yang paling tepat adalah jari-jari tangan kita. Bayangkan apa yang terjadi jika kita memiliki jari yang semuanya terdiri atas jempol atau kelingking. Namun jari kita diciptakan sesuai dengan fungsi dan keunikan masing-masing. Keragaman memperkuat fungsi, memperkaya khazanah dan kompetensi dari tim kerja kita.
2. Delegasi.
Delegasi berbicara mengenai pemahaman fungsi dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Tim kerja yang tidak jelas job desc nya tidak mungkin dapat bekerja sama dengan baik. Delegasi diawali dengan penempatan yang tepat sesuai kapasitas dan kompetensi masing-masing anggota tim kerja.
3. Kerjasama.
Si buta dan si lumpuh saling bertetangga, namun saling bermusuhan. Tanpa henti mereka saling mengolok-olok kekurangan masing-masing. Suatu saat desa mereka di landa banjir. Semua penduduk mengungsi ke bukit. Tinggallah mereka berdua. Akhirnya mereka menyadari kesalahan masing-masing dan mau saling menerima. Si buta membopong si lumpuh. Dengan petunjuk silumpuh, si buta bergegas berjalan naik ke bukit. Setiap manusia punya kelebihan tapi juga kekurangan. Jika belajar untuk saling menerima, sesama manusia akan mudah membangun sinergi dalam tim kerja.
Membiasakan diri bekerja secara tim.
Tidak banyak yang memiliki bakat alamiah sebagai pemimpin. Namun sebagian besar pemimpin sulit mendelegasikan atau bekerja sama dengan orang lain. Ego yang kuat dan sulit mempercayai merupakan halangan terbesar dalam tim kerja. Namun hal ini dapat dikelola dan dilatih agar kita tidak terjebak dalam kegagalan the lone ranger. Pemimpin tidak dilahirkan, melainkan dibentuk. Sama halnya dengan tim kerja yang harus dibangun dengan melewati berbagai proses pembentukan. Diawali dengan tahap pengenalan pribadi dan sesama anggota, lalu ada tahap konflik dan perbedaan pendapat. Kemudian terjadi proses saling memahami dan penyesuaian pribadi yang dilanjutkan dengan kemampuan untuk saling mengisi dan sinergi. Ketika seorang merasa lemah, maka anggota tim yang lain akan dapat menolong. Itulah keunggulan sebuah sinergi tim kerja.
Ketika kita bekerja dengan hati, kemauan kita akan lebih kuat. Pikiran kita akan semakin tajam, sehingga akan lebih produktif dibanding bekerja tanpa hati. Dorongan hatilah yang menggerakkan pikiran, kemauan dan tindakan kita.
Bagaimana bekerja dengan hati ?
Mulailah dengan lima langkap berikut ini :
1. Tetapkan tujuan dalam hati.
Banyak tujuan yang bisa kita temukan ketika bekerja, mungkin untuk mendapatkan uang, pengalaman, posisi atau gengsi dan beberapa tujuan lainnya. Namun dalam persaingan bisnis yang ketat dan di tengah kesulitan akibat berbagai krisis, mereka yang bekerja digerakkan oleh tujuan-tujuan mulia yang lahir dari hati nurani, seringkali bertahan dan meraih sukses.
2. Temukan kepuasan dalam hati.
Kepuasan finansial, kepuasan karir dan kepuasan-kepuasan lain yang bersifat fisik, tidak ada habisnya sehingga seringkali membuat orang lupa diri dan terjebak dalam penyimpangan-penyimpangan bisnis yang akhirnya menimbulkan persoalan besar. Pencarian kepuasan batin atau hati akan menjaga seseorang melakukan cara-cara yang benar dan aman dalam berbisnis.
3. Bekerja dengan ketetapan hati yang teguh.
Halangan terbesar dalam bekerja adalah kondisi mental hati kita. Kurang antusias, kalah sebelum berperang, perasaan kurang mood dan berbagai kondisi mental yang melemahkan lainnya akan menjadi penghalang kesuksesan kita. Jika kita yakin terhadap motivasi hati kita yang bersih dan yakin dengan tujuan-tujuan mulia dalam hati kita, maka apapun halangannya akan dapat kita atasi dengan ketetapan hati yang teguh.
4. Bangun team dengan kesehatian.
Tidak ada orang yang bisa sukses maksimal dengan bekerja sendirian. Bekerjasama dengan team maka kita dapat mencapai hasil lebih maksimal. Team yang kuat, utuh solid dan kompak, hanya bisa diwujudkan melalui kesehatian satu sama lain.
5. Bekerja dengan sepenuh hati.
Apapun yang dikerjakan dengan sepenuh hati, keseriusan, fokus dan totalitas akan menghasilkan kualitas prima. Kesuksesan selalu diraih oleh mereka yang bekerja dengan segenap hatinya.
Oleh : Jakoep Ezra, MBA, CBA